Desa Selasari Sukses Kelola Sampah, Ubah Limbah Jadi Berkah
Kabarjabar.Net.Pangandaran, 13 Februari 2025** – Desa Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terus menunjukkan komitmennya dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Melalui berbagai inovasi dan partisipasi aktif masyarakat, desa ini berhasil mengurangi timbunan sampah sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya.
Salah satu program unggulan yang diterapkan adalah **Bank Sampah “Saling Peduli”**, di mana warga dapat menukarkan sampah non-organik dengan cara tidak dibayar saat itu tetapi dicatat dibuku tabungan yang nantinya bisa diambil berupa uang. Selain itu, desa ini juga menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu, termasuk pemilahan sampah organik dan non-organik, serta pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti pupuk kompos, bio konfersi magoot dan kerajinan tangan.
“Kami ingin membangun kesadaran bahwa sampah bukan sekadar limbah, tetapi bisa menjadi sumber penghasilan. Dengan adanya bank sampah, warga lebih semangat untuk memilah dan mengolah sampah dengan baik,” ujar Kepala Desa Selasari Udin Tugaswara, A. Md saat ditemui dikantor Desa selasaei Kamis (13/02/2025)
Selain bank sampah, Desa Selasari juga mengembangkan **wisata edukasi pengelolaan sampah**, di mana wisatawan dapat belajar langsung tentang cara mengolah sampah menjadi produk bernilai jual. Program ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga meningkatkan daya tarik wisata desa.
Kepala Desa Selasari menceritakan bahwa bagaimana Desa wisata ini bisa survive salah satu faktor yang sangat menunjang Desa wisata adalah Soal kebersihan lingkungan, Maka saya intruksikan adanya kegiatan JumSih (Jumat Bersih) nah dari situlah muncul ide dari salah satu kepala Dusun namanya Golongan Aris untuk membanngun bank sampah. Alhamdulilah bank sampah ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat, tegasnya.
Keberhasilan Desa Selasari dalam mengelola sampah diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia untuk menerapkan sistem serupa, demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lestari.
Jurnalis: Ajeng SZ