KABARJABAR.net – Pergerakan Tanah Ancam Ratusan Warga di Cikondang, Ratusan warga di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, terdampak bencana pergerakan tanah yang terus berlangsung hingga saat ini. Berdasarkan laporan terbaru per 25 Februari 2025, pukul 23.45 WIB, lebih dari 265 jiwa terpaksa mengungsi akibat rusaknya puluhan rumah dan infrastruktur.
Menurut data dari Koordinator Penanggulangan Bencana Desa Cikondang, sebanyak 103 kepala keluarga (KK) atau 265 jiwa terdampak langsung. Dari jumlah tersebut, 93 KK (241 jiwa) telah dievakuasi, sementara 10 KK lainnya masih bertahan di rumah masing-masing. Evakuasi dilakukan ke dua lokasi utama: penampungan dalam desa (28 KK/61 jiwa) dan luar desa (65 KK/180 jiwa).
Selain itu, 90 unit rumah warga mengalami kerusakan, dengan 55 rumah masuk kategori rusak berat dan 35 rumah rusak sedang. Fasilitas umum juga terdampak, termasuk 1 masjid rusak berat, 2 madrasah rusak, serta 10 hektare lahan kebun dan 14 kolam ikan yang terdampak.
Fenomena pergerakan tanah di Desa Cikondang disebabkan oleh kombinasi faktor geologi dan cuaca ekstrem. Intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir mempercepat proses retakan tanah, yang kini mencapai kedalaman 1–3 meter di beberapa titik. Selain itu, pergeseran tanah turut menyebabkan ambrolnya ruas jalan penghubung Tasikmalaya–Pangandaran, sehingga mengganggu akses transportasi dan mobilitas warga.
Selain ancaman terhadap tempat tinggal dan infrastruktur, pergerakan tanah ini juga berisiko memperluas dampak ke desa-desa tetangga seperti Desa Cijulang. Jalan-jalan yang mengalami retakan semakin memburuk, mengancam jalur evakuasi warga. Tiang listrik dan telepon juga mengalami pergeseran posisi, meningkatkan risiko gangguan listrik serta komunikasi.
Sebagai bagian dari penanganan bencana, dua tenda evakuasi utama telah disiapkan, termasuk satu dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Selain itu, dua makam terpaksa dipindahkan karena lokasi terdampak dinilai tidak aman.
Pemerintah daerah dan tim penanggulangan bencana terus melakukan pemantauan serta memberikan bantuan darurat. Koordinator Penanggulangan Bencana Desa Cikondang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari zona berisiko tinggi.
Ke depan, diperlukan langkah lebih lanjut, seperti kajian geologi untuk menentukan stabilitas tanah serta perbaikan infrastruktur yang rusak. Mengingat gerakan tanah masih berlangsung, pihak berwenang akan terus memberikan pembaruan informasi guna memastikan keselamatan warga.
(Riandy Hidayat)