Monday, January 13, 2025
HomePemerintahKasus Harian 3 Hari Tertinggi Nasional, Kepala BNPB Minta Jabar Kerja Keras

Kasus Harian 3 Hari Tertinggi Nasional, Kepala BNPB Minta Jabar Kerja Keras

BERITASEJABAR.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Provinsi Jawa Barat (Jabar) menduduki urutan tertinggi penambahan kasus harian Covid-19 dalam periode tiga hari terakhir.

Merujuk data covid19.go.id per 18 Februari 2022, kasus aktif Covid-19 di Jabar mencapai 157.321, disusul DKI Jakarta dengan 77.291, dan Banten mencapai 68.225.

“Kita ketahui bersama, tiga hari terakhir Jabar menduduki rangking pertama terkait penambahan kasus konfirmasi positif. Tapi itu jangan menjadikan kita semua kecil hati, yang penting kita segera bersiap untuk kembali bekerja keras sehingga Jabar dapat kembali kondusif,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Kota Bandung, Sabtu (19/2/2022).

Diungkapkan pula, kasus Covid-19 di Indonesia sampai awal 2022 ini masih menunjukkan tren kenaikan. Termasuk varian Omicron yang menyebabkan penularan semakin tinggi.

“Trennya seperti itu sekarang, yang mulai ada penurunan adalah DKI, Banten, dan Bali. Sedangkan yang sedang naik Jabar, Jateng, Jatim, Jogja, dan provinsi di luar Jawa,” sebut Suharyanto.

Dia mengutarakan kasus Covid-19 di Indonesia sampai awal 2022 ini masih menunjukkan tren kenaikan. Termasuk varian Omicron yang menyebabkan penularan semakin tinggi.

“Saat varian Delta naik, kasus konfirmasinya 56 ribu per hari dan yang meninggal 2.000 lebih. Namun, saat ini kasus konfirmasi nasional 64 ribu dan yang meninggal di bawah 250 orang,” tuturnya.

“Artinya, memang dari segi kefatalan virus varian Omicron ini tidak seberbahaya Delta meski banyak juga yang meninggal,” imbuhnya.

Selain itu, Suharyanto juga meminta masyarakat tetap menjalankan aturan pemerintah termasuk vaksin.

“Harus vaksin, karena ini adalah benteng utama kita melawan virus. Tapi tidak berarti kalau sudah vaksin, maka virus tidak bisa masuk? Tidak, virus tetap bisa masuk,” tegasnya.

Disinggung mengenai adanya indikasi penurunan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan, Suharyanto mengatakan sejak akhir 2021, melalui survei Satuan Tugas Covid-19 pusat ditemukan adanya penurunan penggunaan masker.

Oleh karena itu, kepada pimpinan pemerintah daerah ia juga meminta untuk melakukan pengawasan maksimal agar protokol kesehatan di masyarakat terjaga.  

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments