KABARJABAR.net – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan siap mengembangkan kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB (BJBR) untuk periode 2021–2024. Langkah ini akan ditempuh jika ditemukan bukti kuat yang mengarah ke tindak pidana lain.
“Sejauh ini kami fokus untuk pengadaan iklan. Tapi, ketika ditemukan ada hal lainnya dan itu termasuk tindak pidana korupsi, tentu kami akan dalami,” ujar Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, Rabu (23/4) di Gedung Merah Putih, KPK.
Mengutip westjavatoday, Asep menyatakan bahwa tim penyidik telah menemukan sejumlah indikasi lain yang memungkinkan perluasan penyidikan. Salah satu langkah awal adalah pemeriksaan terhadap saksi-saksi baru, sebelum mengarah ke tokoh kunci: mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Nama Ridwan Kamil mencuat setelah KPK menggeledah kediamannya pada Maret lalu. Dari hasil penggeledahan, penyidik menemukan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan kasus korupsi iklan BJB, termasuk satu unit motor mewah Royal Enfield.
“Dari saksi lain lah kami kemudian dapat informasi apa yang harus ditanyakan kepada yang bersangkutan,” imbuh Asep.
Ditegaskan pula bahwa keterlibatan Ridwan Kamil dalam kasus ini bukan tanpa dasar. Sebagai Gubernur Jawa Barat kala itu, Ridwan Kamil otomatis menjabat sebagai komisaris di Bank BJB—bank milik pemerintah daerah.
“Perbankan daerah seperti BJB itu berada di bawah koordinasi pemda tingkat satu. Maka, gubernurnya menjadi komisaris. Itu dasarnya,” jelas Asep.
KPK kini fokus pada penggalian informasi melalui keterangan para saksi dan bukti elektronik. Langkah ini akan menjadi fondasi untuk mengonfirmasi sejauh mana peran atau pengetahuan Ridwan Kamil dalam praktik korupsi tersebut.
“Apakah memang atas sepengetahuan beliau, atau justru tidak. Itu yang akan dikonfirmasi berdasarkan keterangan dan barang bukti,” pungkas Asep.
Penyidikan terus berjalan dan publik menantikan apakah kasus ini akan menjalar lebih luas hingga menyentuh nama-nama besar lainnya.
