LPM dan Karang Taruna Desa Kutuh, Bali, Belajar Pengelolaan Sampah di Desa Bojong Emas, Bandung
Kabarjabar.Net Jawa Barat Bojong Emas, Kabupaten Bandung – Delegasi dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Karang Taruna Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, melakukan kunjungan kerja ke Desa Bojong Emas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 2 Desember 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari program orientasi lapangan untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas LPM dan Karang Taruna Desa Kutuh.
Kunjungan ini difokuskan pada mempelajari dan berbagi pengalaman terkait pengelolaan sampah, program pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan Karang Taruna. Delegasi Desa Kutuh berkesempatan untuk berdiskusi dengan LPM dan Karang Taruna Desa Bojong Emas, serta melihat langsung program-program yang telah berhasil dijalankan di Desa Bojong Emas, khususnya terkait pengelolaan sampah.
“Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan manfaat bagi LPM dan Karang Taruna Desa Kutuh. Kami dapat belajar dari pengalaman Desa Bojong Emas dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat dan kegiatan Karang Taruna, terutama dalam hal pengelolaan sampah,” ujar LPM/Karang Taruna Desa Kutuh
Kunjungan ini merupakan bentuk kolaborasi antar desa dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di desa. Diharapkan, melalui kegiatan ini, LPM dan Karang Taruna Desa Kutuh dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang didapat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kutuh, khususnya dalam mengatasi masalah sampah.
Kepala Desa Kutuh, Kecamatan Badung, Provinsi Bali, Iwayan Mudana ST, dalam wawancara bersama awak media, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dan program pengelolaan sampah yang diterapkan di Desa Bojong Emas.
“Kami memang sengaja hadir di Desa Bojong Emas, Bandung, untuk menyertakan lembaga LPM dan Karang Taruna untuk langsung menyaksikan atau melihat secara langsung bagaimana kinerja daripada mesin motah ini. Sangat luar biasa dan kebetulan kami Desa Kutuh juga memulai program pengelolaan sampah dengan mesin motah. Mudah-mudahan di bulan Desember ini kita akan launching. Jadi banyak hal yang bisa kita lihat. Bagaimana pengolahan sampah ini langsung clear di tempat ini yang sangat luar biasa. Tidak lagi menimbulkan dampak yang negatif, justru dampak positifnya sangat luar biasa. Jadi kami melihat sebagai referensi bagi kami, Desa Kutuh, untuk menggunakan mesin motah ini,” ujar Iwayan Mudana.
“Kerja juga luar biasa. Jadi luar biasa Pak Kades, ada kemauan dan keberanian. Sebenarnya kan itu kunci dari semua ini. Mudah-mudahan dari referensi yang ada ini, kami lebih yakin lagi Desa Kutuh untuk menggunakan mesin motah ini. Sehingga betul-betul menjadi desa bebas dari permasalahan sampah. Luar biasa,” tambah Iwayan Mudana.
Reporter: Ali.S
Editor: Irwan Draso
