BERITASEJABAR.id – Pengalengan, Jawa Barat terkenal sebagai destinasi wisata alam dengan pemandangan kebun teh dan peternakan yang asri. Daerah Pengalengan sering menjadi destinasi liburan akhir pekan warga Jabodetabek.
Semakin banyak restoran dan kafe yang dibuka di Pangelangan, tak terkecuali Nagoya Coffee. Nagoya Ciffe adalah kedai kopi bertema Jepang. Kedai didekorasi dengan desain bangunan khas Jepang dari fasad bangunan sampai interior.
Lantai kedai dialasi kayu dengkap dengan meja pendek untuk pengunjung menikmati kopi lesehan, Pemilik Nagoya Coffe, Tison (34), mengaku terinspirasi membuat kedai bertema Jepang karena ia sempat bekerja di Jepang.
Dulu saya kerja di Jepang, tapi tidak berkaitan dengan kopi. Saya kerja di pabrik kaca mobil,” ujar Tison
“Ternyata kebiasaan di sana sangat luar biasa, mulai dari disiplin, harus cekatan, bersih dan lainnya,” tuturnya. Kecintaan kopi Tison juga muncul saat ia bekerja di Jepang. Ia bercerita rutin minum kopi sebelum dan setelah bekerja.
Biasanya ia membeli kopi dari mesin otomatis. Namun, lama kelamaan ia penasaran ngopi di kedai kopi. Tison menceritakan, dari situ mulai ngopi di berbagai kedai kopi di sana, sambil berbicang dengan baristanya.
“Alhamdulillah ada barista yang humbel, enak diajak ngobrol gitu. Di sana sedikit-sedikit belajar, dari barista di kedai yang ia kunjungi,” ucap dia.
Saat ia berencana membuka kedai kopi di Indonesia, Tison berpikir Pengalengan memiliki potensi kopi. Dari sana ia mulai menyicil membeli alat kopi dan biji kopi dan belajar membuat kopi sendiri. Satu minggu sekali Tison masih ngopi di kedai lokal Jepang untuk belajar dari baristanya langsung. Tison kembali ke Indonesia pada 2019 dan membuka kedai kopi di depan rumahnya, hingga akhirnya membuka kedai di Jepang.
“Ini dibangun dengan ornamen kayu, bukan hanya sekedar bernuansa Jepang juga, tapi untuk kenyamanan pengunjung. Pengalengan kan udaranya dingin, maka saya buat lantainya dari kayu begitu juga dindingnya, jadi lebih hangat,” katanya.
Kopi yang disajikan di Nagoya Coffee, Tison mengaku merupakan biji kopi yang ada di Pangalengan. “Namun perlakuaanya atau cara mengolahnya, mulai dari roastingnya, seperti yang orang jepang biasa lakukan. Sehingga saat disajikan, memiliki citarasa kopi khas Jepang,” ucap dia.
Menurutnya, rasa kopi khas Jepang lebih kuat atau lebih bold, meski kopi susu atau lainnya. Awal merintis Nagoya Coffee Tison mengaku sepi pengunjung. Namun seiring berjalannya waktu, kedai kopi yang dibuatnya terus berkembang. “Alhamdulillah. Banyak yang menjadi pelanggan,” ucapnya. (Red)