KABARJABAR.NET JAWA BARAT
Pilkada Kabupaten Bandung 2024 diprediksi akan berlangsung ketat dengan dua pasangan calon yang sangat kuat. Pertama, pasangan **Dadang Supriatna** (Bupati saat ini) yang berpasangan dengan **Ali Syakieb**, didukung oleh koalisi besar partai-partai seperti PKB, Demokrat, dan Gerindra. Program unggulan mereka meliputi pemberdayaan petani melalui *Kartu Tani Si Bedas* dan pendidikan dengan program *Besti Beasiswa* untuk membantu anak-anak kurang mampu.
Di sisi lain, pasangan **Sahrul Gunawan** (mantan Wakil Bupati dan aktor populer) berpasangan dengan **Gun Gun Gunawan** juga menawarkan visi yang kuat, dengan fokus pada peningkatan infrastruktur dan pariwisata. Mereka mendapat dukungan dari koalisi *Alus Pisan* yang terdiri dari Partai Golkar, PKS, dan PDI-P
Kedua pasangan ini memiliki basis dukungan yang luas dan program-program unggulan yang siap bersaing untuk menarik perhatian pemilih di Kabupaten Bandung. Persaingan yang ketat antara dua tokoh populer ini akan menentukan arah pembangunan Kabupaten Bandung selama lima tahun ke depan.
Untuk memastikan Pilkada berlangsung jujur, adil, dan bersih, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh berbagai pihak, termasuk penyelenggara, peserta, dan masyarakat:
1. **Peran Penyelenggara Pemilu**: KPU dan Bawaslu harus bekerja keras untuk memastikan bahwa proses pemilu berjalan sesuai aturan. Transparansi dalam pengelolaan pemilu, mulai dari pendaftaran kandidat hingga penghitungan suara, sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.
2. **Netralitas Aparat dan ASN**: Aparatur negara, termasuk ASN, TNI, dan Polri, harus menjaga netralitas mereka selama proses pemilu. Mereka tidak boleh terlibat dalam kegiatan kampanye atau mendukung salah satu kandidat.
3. **Pengawasan Ketat**: Pengawasan oleh lembaga seperti Bawaslu, pemantau independen, dan media sangat penting. Pelaporan pelanggaran secara cepat dan akurat harus dilakukan, serta sanksi tegas diberikan kepada pelanggar aturan
4. **Pendidikan Pemilih**: Masyarakat harus didorong untuk memahami pentingnya pemilu yang jujur dan adil. Pendidikan tentang hak-hak pemilih, serta bahaya politik uang dan kampanye hitam, perlu ditingkatkan.
5. **Teknologi Pemilu**: Memanfaatkan teknologi, seperti e-voting atau sistem penghitungan suara elektronik, dapat membantu mengurangi potensi kecurangan. Sistem ini juga harus diawasi secara ketat untuk mencegah peretasan atau manipulasi data
Upaya bersama dari semua pihak dapat membantu menciptakan Pilkada yang lebih bersih dan demokratis, di mana hasilnya benar-benar mencerminkan kehendak rakyat.
KABAR JABAR NET
RAMA FARIKESYIT