BERITASEJABAR.id – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memperingati HUT ke-76 TNI secara virtual bersama jajaran Forkopimda Jabar, di Lapangan Upacara Kodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa (5/10/2021).
Upacara Peringatan HUT TNI sendiri berpusat di Istana Kepresidenan Jakarta, dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo serta diikuti Wapres RI Ma’ruf Amin, beserta jajaran kabinet Indonesia Maju, dan tentunya jajaran TNI/ Polri.
Pak Uu – sapaan karib Uu Ruzhanul – berpesan agar TNI terus dan semakin dekat dengan masyarakat. Apalagi sebagai alat negara, TNI harus terus menjaga kedaulatan bangsa.
Wagub mengapresiasi TNI yang punya andil dalam pembangunan daerah. Sebab kondusivitas adalah modal utama pembangunan, demikian juga keamanan merupakan investasi dalam pertumbuhan sebuah negara.
“Mudah-mudahan TNI semakin jaya dan hebat, semakin kuat dalam tugasnya menjaga keamanan negara,” ucap Pak Uu.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi TNI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45 konsisten menjaga keutuhan wilayah NKRI dari segala ancaman dan gangguan.
“Atas nama rakyat, bangsa, dan negara mengucapkan selamat HUT TNI ke-76, rakyat bangsa dan negara juga menyampaikan penghargaan setinggi- tingginya kepada jajaran TNI yang selalu menjadi penjaga utama kedaulatan bangsa, menjaga keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 45, serta melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah dari segala ancaman dan gangguan,” kata Presiden.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa hingga hari ini dunia masih terbayang -bayang pandemi COVID-19. Melawan pandemi seperti perang yang berlarut- larut, perang yang sangat menguras tenaga, pikiran, mental, dan semangat juang, perang yang butuh kewaspadaan, kecepatan, sinergi, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam melawan COVID-19, kata Presiden, tidak terlepas dari peran besar TNI, baik dengan kemampuan perorangan, maupun kesatuan, penerapan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Selain itu seiring dinamisnya peradaban, Jokowi menyebut kesigapan TNI juga harus selalu diaktifkan guna mengantisipasi spektrum ancaman yang lebih luas. Seperti pelanggaran keadaulatan, pencurian kekayaan negara, redikalisme, terorisme, ancaman biologi, termasuk juga ancaman bencana alam.
“Para prajurit dan purnawirawan TNI. Menghadapi spektrum ancaman yang semakin luas, transportasi pertahanan harus terus dilanjutkan untuk menetapkan fondasi untuk pembentukan kapabilitas pertahanan modern yang relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini,” katanya.
“Sehingga TNI dapat bertransformasi menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di lingkungan strategis regional maupun global,” tambah Presiden.
Oleh karena itu, Kepala Negara menegaskan supaya kebijakan belanja pertahanan harus digeser menjadi kebijakan investasi pertahanan yang berpikir jangka panjang, dirancang sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan. (Hms)