Monday, October 14, 2024
HomeSudah Periksa 100 Saksi Lebih, Bagaimana Perkembangan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak...

Sudah Periksa 100 Saksi Lebih, Bagaimana Perkembangan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang?

BERITASEJABAR.id – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat hampir melewati setengah tahun, namun hingga kini masih menjadi misteri.

Aparat berwajib belum mengungkap siapa yang bertnggung jawab atas meninggalnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dengan cara tak awajar.

Dua orang itu ditemukan tewas di rumahnya dengan kondisi mengenaskan di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021.

Penyidik dari Polda Jabar –yang mengambil alih kasus ini– sudah memeriksa sejumlah saksi, mengumpulkan alat bukti hingga membuat sketsa terduga pelaku yang sudah disebarkan ke polsek dan polres disejumlah wilayah.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan, hingga saat ini penyidik sudah memeriksa 100 lebih saksi dalam kasus Subang.

“Saya sudah melakukan koordinasi dengan penyidik, memang kami belum publikasi lebih banyak. Tetapi jumlah yang diperiksa itu seratusan lebih orang,” ujar Ibrahim Tompo, melalui keterangannya, dikutip Kamis (10/2/2022).

Menurut Ibrahim, penyidik bakal terus melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti lainnya untuk mengungkap pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.

“Jadi, kami memang tetap secara maraton melakukan pemeriksaan, terkait alat bukti dan kesaksian. Kami berharap nanti ini bisa memberikan petunjuk kepada penyidik nantinya,” katanya.

Dalam kasus ini, Muhammad Ramdanu alias Danu sempat mendapat sorotan. Danu (21) keponakan korban Tuti Suhartini.

Dia disibukkan dengan pemeriksaan-demi pemeriksaan karena disebut sebagai kasus kunci.

Bahkan sejak menjadi saksi Kasus Subang, Danu harus melepas pekerjaan sebagai staf yayasan.

Sebelumnya, Danu bekerja di yayasan yang dikelola Yoris dan Yosef. Yayasan tersebut juga merupakan tempat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu bekerja.

Pasca-kepergian Tuti dan Amalia, yayasan yang dikelola Yoris itu sempat vakum. Alhasil, Danu yang sehari-hari bertumpu pada pekerjaan tersebut kini lebih memilih hengkang.

Terlebih setelah dirinya mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Satu di antaranya yaitu datang dari para Youtuber yang kerap mendukung Danu.

Kini setelah keluar dari yayasan, Danu pun mendapat pekerjaan dari salah satu Youtuber yang kerap mendampinginya, yaitu Heri Susanto.

Menjalani lembaran baru sembari menanti kasus Subang diungkap, kini keseharian Danu tak sama seperti dulu. Pemuda Subang itu kini mendapat pekerjaan baru dari Heri Susanto.

Dalam kanal Youtube-nya, Heri Susanto pun kerap membagikan keseharian Danu yang mulai bekerja untuknya.

Mulai dari menggembala kambing, menjadi host Youtube, hingga membantu mengecat di tempat usaha Heri Susanto di bisnis pembuatan furniture.

Seperti yang terlihat dalam video yang dibagikan Heri Susanto di kanal Youtube-nya. Youtuber yang kini menjadi majikan Danu tersebut pun mengungkap perubahan Danu setelah bekerja dengannya.

Heri yang mengenal Danu selama mengiringi kasus Subang menilai perubahan pada Danu. Menurutnya Danu rajin dan giat dalam bekerja.

“Teman-teman luar biasa sekali ternyata Danu sangat rajin sekali.”

“Dia itu sangat giat bekerja, walaupun malamnya tidur, bangun itu dia suka pagi-pagi terus,” ujar Heri Susanto memuji Danu.

Heri mengaku Danu rajin bangun pagi-pagi dan dirinya kalah cepat melaksanakan salat Subuh.

Ia pun mengungkap bahwa kini kepribadian Danu tersebut mengalami banyak perubahan.

“Alhamdulillah ya, Danu sekarang sudah banyak sekali berubah.”

“Udah sangat rajin salatnya tidak lupa, makin ke sini makin rajin,” ujarnya.

Heri pun menyindir dengan bercandaan barangkali Danu rajin karena tengah mengumpulkan uang untuk mas kawin. Sontak hal tersebut membuat Danu tertawa lepas.

Ia pun mengungkap bahwa dirinya masih menyendiri dan belum memiliki pasangan.

Danu Ngaku Trauma

Danu, saksi kasus Subang curhat ungkap perasaannya menjadi sorotan. Tragedi nahas, Tuti dan Amalia ditemukan tewas dalam bagasi mobil Alphard di samping rumahnya pada 18 Agustus 2021 lalu belum kunjung terungkap.

Sejauh ini, kepolisian pun masih berusaha untuk menguak misteri kematian ibu dan anak di Subang tersebut.

Kini, sudah memasuki pertengahan bulan Januari 2022 ini, kepolsian belum memberikan update terbaru kasus Subang tersebut.

Sembari menanti kasus Subang itu terungkap, keluarga korban tak henti berharap ada kabar gembira dari polisi.

Selain keluarga korban, para saksi pun turut menantikan pengumuman dari Polda Jabar dengan harapan pelaku sudah ditangkap.

Terlebih beberapa waktu lalu Kapolda Jabar, Irjen Suntana menjanjikan akan mengungkap kasus Subang awal bulan tahun 2022. Lamanya proses pengungkapan kasus Subang, tak ditampik sejumlah saksi yang merasa kena imbas.

Mereka mengaku merasa tertekan hingga trauma karena kasus perampasan ibu dan anak di Subang tersebut belum terungkap.

Seperti halnya yang dirasakan saksi bernama Muhamad Ramdanu (21) alias Danu. Danu merupakan saksi dari keluarga yang merupakan keponakan dari korban, Tuti Suhartini.

Selain itu Danu juga merupakan staf yayasan yang bekerja dengan dua korban, Tuti dan Amalia tersebut. Sejak tragedi perampasan nyawa, Danu ikut terseret menjadi saksi dalam kasus Subang tersebut. Namun, tak sembarang saksi, ia sempat dicurigai terlibat dalam kasus tersebut.

Bukan tanpa sebab, di awal kasus Subang diselidiki, polisi mendapati Danu digonggong anjing pelacak. Kemudian, ia juga mendapatkan tudingan dari saksi lain yakni Yosef memiliki akses masuk ke rumah TKP. Tak cukup sampai sana, Danu menjadi sorotan karena pengakuan kontroversi terkait masuk ke TKP karena diminta oknum Banpol.

Terbaru, setelah mendapat pendampingan hukum, Danu juga ditinggalkan oleh Yoris (anak tertua korban). Yoris yang juga sebagai saksi memilih berkongsi dengan sang ayah, Yosep yang tadinya sempat renggang. Karena beberapa asumsi publik membentuk, nasib Danu sebagai saksi pun mendapat sorotan.

Lima bulan dibayang-bayangi sorotan tersebut, kini Danu blak-blakan curhat perasaannya menjadi saksi dalam kasus Subang. Hal ini diungkapkan Danu dalam podcast di kanal Youtube Monogram Production. Dalam podcast tersebut, awalnya Danu menceritaka kegiatan sehari-harinya. Ia menceritakan kegiatan sehari-hari untuk mengisi waktu luang yang dilakukan bermain game.

Selain itu, baru-baru ini menjadi Youtuber pemula, Danu mengaku kini kegiatannya juga membuat konten. Danu juga bersyukur dalam waktu tak lama, konten Youtube-nya itu sudah mendapat gaji (monetisasi). Menurutnya keberuntungan tersebut juga karena berkat pendukungnya selama ini. Bicara pendukung, lalu Danu pun disinggung bagaimana perasaannya kini mendapat sorotan dan punya penggemar.

Pemuda 21 tahun menjawab sejauh ini dukungan dari masyarakat itu tak mengganggunya. Ia mengaku justru dirinya cuek disebut punya banyak penggemar tersebut. Namun, Danu juga sekaligus bersyukur karena ada sejumlah orang yang peduli kepadanya.

“Jujur, Alhamdulillah, tapi cuek sih Danu mah,” ujar Danu.

Danu juga disinggung perasaan dan kondisinya apakah pusing terus dikait-kaitkan dalam kasus Subang. Menanggapi hal tersebut, Danu curhat perasaannya, mengaku dirinya pun pusing, tertekan hingga trauma. Namun, Danu mengaku bersyukur karena berkat orang yang mendukungnya ia bisa mengatasi hal tersebut.

“Kalau pusing ya mungkin keinget-inget lagi lah gitu,” ungkap Danu.

Saat disinggung pengalamannya bulak-balik ke kantor polisi, Danu pun curhatan menjadi saksi kasus Subang tersebut. Selama proses pemeriksaan ia mengaku awalnya tidak merasa tegang. Namun, setelah masuk ke ruangan pemeriksaan ia mulai merasakan tegang.

“Asalnya itu biasa aja, tapi kalau udah masuk itu, subhanallah gitu, tegang pasti,” ungkap Danu.

Danu membeberkan rata-rata ia menjalani pemeriksaan menghabiskan waktu 6 sampai 9 jam. Meski mengaku merasa gugup hingga tegang, baginya pengalaman menjadi saksi dan memberikan keterangan adalah sesuatu yang baru. Oleh karena itu, Danu tak menampik dirinya pun pernah merasa syok hingga trauma.

“Jadi apa ya, mungkin baru, namanya juga baru, pasti syok dan trauma itu campur aduk,” ungkapnya.

Danu menceritakan sebelum tragedi kasus Subang, kesehariannya ia habiskan bekerja di yayasan dan warnet. Ia juga mengaku kerap membantu kedua korban saat bekerja di yayasan.

Terakhir, Danu mengungkapkan harapannya agar kasus Subang segera diungkap polisi.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments