Friday, August 8, 2025
HomeAdvetorialMKGR Jabar Ajak Kader Apresiasi Film Perjuangan Meutya Fajri

MKGR Jabar Ajak Kader Apresiasi Film Perjuangan Meutya Fajri

Kabarjabar.net, Bandung — Sebanyak 117 kader Ormas MKGR Jabar nonton bareng Film Lyora pada 07 Agustus 2025 di Studio 7 XX1 TSM Bandung.

H. Bambang Hermanto selaku Ketua DPD Ormas MKGR Jawa Barat beserta Sekretaris dan para pengurus DPD Ormas MKGR Jabar bersama sama nonton bareng film drama keluarga LYORA di Cinema XXI Trans Studio Mall, Kota Bandung. Hadir bersama 117 kader MKGR dari berbagai wilayah Jawa Barat.

Bambang Hermanto membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya edukasi publik terkait isu infertilitas. Ia menyatakan bahwa LYORA bukan sekadar hiburan, tetapi media edukatif yang menyentuh hati dan membangkitkan kesadaran sosial. Menurutnya, masyarakat perlu memahami bahwa infertilitas bukanlah aib, melainkan masalah kesehatan yang bisa ditangani.

Film LYORA dibintangi oleh Marsha Timothy dan Darius Sinathrya. Keduanya memerankan pasangan Meutya dan Fajrie yang berjuang menghadapi ujian tak kunjung hadirnya buah hati. Kisah yang mereka perankan menyentuh berbagai lapisan emosi penonton.

Film tersebut menceritakan Menkominfo Meutya Hafid, yang dalam film berperan sebagai tokoh utama. Meutya hadir sebagai kader MKGR sekaligus kader Partai Golkar. Kehadirannya memperkuat relevansi pesan film yang sarat makna dan nilai keluarga.

Dalam sesi pertanyaan, Bambang menyampaikan lima pesan penting dari film tersebut. Pertama, ia menegaskan bahwa infertilitas adalah kondisi medis. Oleh karena itu, masyarakat perlu mencari solusi kesehatan, bukan menghakimi atau mengucilkan.

Kedua, ia mendorong pasangan yang berjuang mendapatkan keturunan untuk tetap semangat. WHO mencatat satu dari enam orang di dunia mengalami masalah infertilitas. Data ini menunjukkan bahwa perjuangan tersebut umum dan tidak perlu disembunyikan.

Pesan ketiga menyoroti pentingnya menghapus stigma terhadap perempuan. Bambang menjelaskan bahwa infertilitas bisa dialami laki-laki maupun perempuan. Ia menolak anggapan lama yang selalu menyalahkan pihak perempuan dalam urusan keturunan.

Keempat, Bambang meminta pemerintah memperluas akses layanan kesehatan reproduksi. Ia mengusulkan agar cek kesuburan masuk dalam program BPJS Kesehatan. Menurutnya, layanan ini harus tersedia untuk seluruh lapisan masyarakat, baik di kota maupun di desa.

Kelima, menyampaikan bahwa selalu ada harapan bagi para pejuang garis dua. Film LYORA, katanya, mampu menyampaikan optimisme dengan cara yang halus namun mengena. Ia percaya bahwa harapan dan kesabaran menjadi kunci dalam setiap perjuangan hidup.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat silaturahmi antaranggota MKGR. Lebih dari itu, acara ini juga menjadi ruang dialog dan refleksi bersama. Para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya film dan mendiskusikan pesan-pesan penting di dalamnya.

Bambang Hermanto mengapresiasi para kader yang hadir. Ia berkomitmen untuk terus mendorong program-program edukatif di internal organisasi. Menurutnya, MKGR memiliki tanggung jawab moral untuk membangun kesadaran sosial secara konsisten.

Melalui kegiatan seperti ini, MKGR ingin memperkuat nilai-nilai kekeluargaan, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama. Kita yakin, gerakan kecil yang konsisten akan memberi dampak besar bagi perubahan masyarakat.

Ia menutup kegiatan dengan ajakan untuk menyebarkan semangat empati dan pengertian. Baginya, LYORA bukan hanya film, tetapi juga cermin perjuangan banyak keluarga yang tak terlihat oleh publik. *red

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments