Saturday, May 17, 2025
HomeUmumRefleksi HUT Kabupaten Bandung Ke - 383 Komunitas Pementau Pembangunan ( KPP...

Refleksi HUT Kabupaten Bandung Ke – 383 Komunitas Pementau Pembangunan ( KPP ) Gelar Acara Dialog Pembangunan di Kabupaten Bandung.

Cileunyi – kabarjabar.net- Puluhan Mahasiswa, Aktivis dan Jurnalis berkumpul dalam Pertemuan berbalut dialog pembangunan; Refleksi Hari Jadi Kabupaten Bandung ke 383, Peluang dan Tantangan Dalam Berbagi Prespektif.Di hadiri sejumlah elemen masyarakat,Aktivis Jawa Barat,Muspika Cileunyi,Kepala Desa Cibiru Wetan Hadian Supriatna S.P.,Bang Edi Sutiyo S.H.,H.Sahrial S.H.,Imam Syafe’i S.Pd.,M.Pd.,juga Awi Jaya S.Si.,M.P.,dilangsungkan di Rumah Makan Ponyo, Kecamatan Cileunyi, Senin 29/4/2024.

Dalam acara ini, dibahas antara lain capaian kinerja makro yang berdampak pada perkembangan ekonomi masyarakat.Kemudian dibahas juga kasus perceraian Kabupaten Bandung yang mencapai kurang lebih 1.500.

Tokoh masyarakat Kabupaten Bandung, H. Sahrial SH., yang hadir dalam acara berharap, melalui momentum ini tahun depan angka perceraian bisa berkurang.

Pengantar Dialog Pembangunan, yakni Kades Cibiru Wetan pun angkat bicara mengenai perubahan-perubahan Kabupaten Bandung yang lebih baik.

“Salah satunya harus memperkuat sinergitas dengan kepemerintahan agar tidak terjadi miskomunikasi,” katanya.

Menurutnya, sebuah keberhasilan juga harus diraih pemerintah dari tingkatan bawah seperti desa.

“Kades harus melahirkan prestasi dan punya gagasan agar daerah bisa lebih baik, sebab wajah pemerintah desa mencerminkan wajah pemerintah Indonesia. Adapun gagasan tersebut antara lain penguatan tata lakasana komponen pembangunan dan desa anti korupsi,” katanya.

Sementara Edi Sutiyo berharap, hari jadi Kabupaten Bandung ke 383 menjadi momentum perubahan yang jauh lebih baik.Mudah – mudahan Beliau mendengar dan merevisi kembali jangan sampai ini menjadi permasapahan bagi masyarakat miskin,tentang bagai mana pelayana kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan pendidikan,ekonomi,wisata industri dan yang lainnya.

Kita harus melihat bagai mana kabupaten Bandung di bawah kepemimpinan Dadang Supriatna ini sudah banyak melakukan hal – hal yang positif,tapi perlu kita berikan kritikan juga kritikan yang kontruktif tentang beberapa hal kejadian yang saya sepenuhnya melihat ini adalah ada kejadian menarik,seperti beberapa waktu yang lalu saya di minta bantuan mengurusi masyatakat yang tengah berobat menggunakan SKTM ternyata SKTM tersebut tidak bida di gunakan untuk Rumah Sakit tertentu,dan bisa di layani oleh Rumah Sakit yang sudah di tentukan sehingga selama ini memberikan fasilitas pelayanan kepada masyarakat itu sendiri.Maksudnya sudah tidak bisa lagi melayani masyarakat miskin dengan menghunakan layanan SKTM per tanggal 1 April 2024.” Tegas Edi Sutiyo

Edi Sutiyo juga kemudian berikan apresiasi pernyataan Kepala Desa Cibiru Wetan yang lebih memprioritaskan kesejahteraan masyarakat, seperti hak pendidikan hingga perlindungan hukum.

Hadian Supriatna S.P sebagai kepala Desa Cibiru Wetan juga salah satu Desa Anti Korupsi tingkat Nasional,angkat bicara tentang perubahan – perubahan yang ada di wilayah kabupaten Bandung,dan semoga perubahan ini menjadikan kabupaten Bandung lebih baik salah satunya harus memperkuat sinergitas – sinergitas dengan pemerintahan,agar tidak terjadi prasangka atau miskomunikasi antara masyarakat dengan pemerintah.” Ucap Hadian

Menurut Hadian Supriatna,sebuah keberhasilan juga harus di raih pemerintahan dari tingkat bawah seperti pemerintahan Desa.Kepala Desa harus melahirkan potensi dan mempunyai gagasan agar daerah bisa melaju lebih baik,sebab momok pemerintahan Desa mencerminkan momok atau wajah pemerintahan Indonesia.Adapun gagasan juga masukan ide tersebut antara lain adalah pengutan tata laksana dari komponen pembangunan dan juga menjadikan Desa Anti Korupsi.” Tandas Hadian

Imam Syafei S.Pd.,M.Pd.,sapaan akrab Mang Imam menyebutkan refleksi HUT Kabupaten Bandung semangat meningkatkan pendidikan masyarakat agar dapat bisa melanjutkan study, berkarir dan berkerja kedepannya,dan bagai mana di kemudian ara anak – anak yang putus sekolah,dan tidak bisa melanjutkan sekolahnya,tidak bisa membayar SPP,juga yang sudah lulus sekolah SMA dan lulus kuliah belum punya pekerjaan,ini juga menjadi potret juga pekerjaan yang harus kita pikirkan solusinya. Yang tentunya dengan semangat Bedas 2024 yang lebih Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera,untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan .” Papar Imam Syafe’i

Di akhir acara Awi Jaya juga menyebutkan.” harusnya pembangunan desa hasilnya selaras sistemik dengan pembangunan kabupaten Bandung, namun yang terjadi hanya beberapa desa maju dan berkembang karena kemampuan dan kepemimpinan kepala desanya.” Pungkas Awijaya.

Junaedi

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments