Saturday, May 17, 2025
HomeUmumSosialisasi Program Pilih Sampah Secara Mandiri di Gelar Digedung GSG Kel Kencana...

Sosialisasi Program Pilih Sampah Secara Mandiri di Gelar Digedung GSG Kel Kencana dengan Program Hompimpah

Kabar Jabar.Net Kab Bandung

Save the Children: Sosialisasi Program Pilih Sampah Secara Mandiri di Gedung GSG dengan Program Hompimpah pada Hari Sabtu, 30 Desember 2023

Acara ini dihadiri oleh Camat Rancaekek, Lurah Kencana, Kepala Program, Narasumber dari LPBI NU, Lembaga Penangulangan Bencana dan Perubahan Iklim, Ibu Majelis Kader PKK, Forum RW Kencana, Pengiat Lingkungan, Tokoh Masyarakat, serta Tamu Undangan yang Terhormat.

Ir. H.Diar Hadi Gusdinar, M.Si, Camat Rancaekek, dalam sambutannya tentang Program Save the Children, Sosialisasi Program Pilih Sampah Secara Mandiri dan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Kencana Kecamatan Rancaekek, memaparkan terkait sampah yang ada di wilayah binaannya. Secara pribadi dan atas nama Pemerintah, beliau sangat mengapresiasi program ini. Harapannya, agar warga Rancaekek Kencana yang melihat kegiatan ini bisa mengedukasi agar masyarakat juga sadar bahwa sampah itu juga penting dan juga untuk generasi muda kedepannya. Beliau juga mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan tetap mengikuti contoh-contoh baik yang telah ditunjukkan.

Moderator LBPI memaparkan dan memberi edukasi dengan program Hompimpah Rancaekek, yang berarti “Hayo Olah Mandiri Dan Pilih Sampah Menuju Kelola Sampah secara Mandiri”. Pemerintah dapat menyediakan lahannya, tinggal berkomitmen dan sampaikan melalui DLHK Kabupaten Bandung. Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) milik Pemerintah Kabupaten Bandung, tidak hanya mengelola sampah, namun juga sebagai tempat edukasi pengelolaan sampah rumah tangga.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengembangkan Laboratorium Pengolahan Sampah Rumah Tangga. Harapannya, setiap yang hadir di sini (TPS 3R) kemudian belajar di sini tahu bahwa sampah rumah tangga itu harus bisa diolah. Semua ada cara pengelolaannya, baik itu organik maupun anorganik. Misalnya, sampah plastik residu digunting kecil-kecil lalu dimasukkan dalam botol menjadi ecobrick.

Pengelolaan sampah organik banyak sekali caranya, antara lain biopori, losida, takakura, ember tumpuk, ecoenzym dan biolos gabungan dari biopori dan losida. Mengelola sampah organik menjadi kompos dan untuk pakan maggot. Termasuk memilah sampah anorganik dan mengelola sampah residu plastik dan dipres lalu diserahkan ke beberapa mitra swasta pengelola sampah.

Berbagai metode pengelolaan sampah organik di TPS 3R menjadi edukasi ke masyarakat dalam program Hompimpah. Metode-metode ini meminimalisir bau sampah. Misalnya, pada metode biopori, setelah sampah organik dimasukkan pada pipa paralon, lalu atasnya dimasukkan tanah agar tidak bau. Biopori juga memiliki keuntungan selain menghasilkan kompos dari sampah organik juga sebagai biokonservasi air. Sedangkan metode losida (lodong sisa dapur) untuk mencegah larva, maka setiap memasukkan sampah organik ditambah kompos.

Dia menyatakan untuk metode ember tumpuk harus hati-hati saat membuka dan memastikan kran harus kuat agar tidak bocor karena air lindi dari sampah organik bau. Metode biolos memiliki keuntungan sebagai konservasi air dan saat memanen kompos tinggal menarik pipa kecil di dalamnya. Untuk metode ecoenzym dinilainya agak ribet dan sebaiknya untuk rumah tangga yang sudah benar-benar mengelola sampah. Itu karena harus teliti bahan bakunya dari buah yang akan busuk dan bio starter. Panen ecoenzym juga butuh waktu 2-3 bulan dan probabilitasnya hasilnya juga tidak bisa 100 persen.Pungkasnya.Irwan Draso

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments